Senin, 10 Agustus 2015

Solusi dan Inovasi Agar Keberadaan Industri Kimia Menjadi Ramah Lingkungan



Assalamu’alaikum warrahmatullah wabarakatuh
  
Pada artikel ini, saya akan membahas hal-hal apa saja yang bisa kita lakukan agar keberadaan industri kimia menjadi ramah lingkungan. Kenapa saya ingin membahas permasalahan ini? Berdasarkan pengalaman pribadi saya ketika Sekolah Menengah Atas (SMA), saya bersekolah di SMA Negeri 1 Anyer yang sangat dekat dengan Kota Cilegon, salah satu kota industri terbesar di Indonesia.
              
             Di Kota Cilegon, kita bisa dengan sangat mudah menemukan pabrik-pabrik yang bergerak di bidang industri kimia, seperti PT Asahimas Chemical, PT Chandra Asri Petrochemical, PT Bayer, PT Krakatau Steel, PT Krakatau Posco, dan sebagainya. Hal yang sangat sering mencuri perhatian saya adalah, limbah hasil produksi pabrik-pabrik kimia tersebut sering mencemari lingkungan perairan dan udara Kota Cilegon. Tidak jarang masyarakat sekitar sering terganggu dengan bau yang tidak sedap hasil dari pengolahan pabrik-pabrik tersebut yang dialirkan ke sungai yang mengalir ke Pantai Anyer.

                                                                                    
                                                    Gambar: PT Asahimas Chemical


Begitu juga polusi udara yang dihasilkan. Asap hitam hasil pembakaran salah satu pabrik yang bergerak di pembuatan besi dan alumunium sangat sering mengkhawatirkan masyarakat sekitar. Bahkan, pernah sekali waktu terjadi kesalahan sistem produksi di PT Krakatau Posco yang menyebabkan debu-debu zat kimia yang berwujud seperti kristal jatuh ke pemukiman warga. Tentu saja permasalahan ini bisa saja mengganggu sistem pernapasan warga. 

Solusi yang dapat kita lakukan untuk menghindari pencemaran linkungan akibat limbah pabrik hasil produksi pabrik kimia salah satunya adalah dengan Green Chemical Process. Green Chemical Process (Proses Kimia Hijau) merupakan sebuah alternatif baru untuk mengatasi berbagai masalah lingkungan yang dihasilkan dari aktifitas produksi pabrik kimia, agar keberadaan pabrik kimia dan produk-produk yang dihasilkan akan menjadi lebih bersahabat bagi lingkungan terutama masyarakat sekitar. Kelestarian alam turut menjadi salah satu prioritas dari pengoperasian proses kimia hijau ini.  Hal ini akan menjadi bahan pertimbangan yang utuh dan matang sejak tahap perancangan proses dan pilihan bahan kimia yang dipakai, perancangan pabrik, hingga proses pengolahan limbah.


Bahan baku yang dipilih dalam melakukan produksi sangat dianjurkan memilih bahan baku yang bersifat terbarukan (renewable) dan juga dapat didaur ulang (recycleable). Dalam menggunakan energi, terutama bagi pabrik-pabrik yang sering melakukan sistem pembakaran untuk menghasilkan produk yang diinginkan, sangat disarankan untuk meminimalisir energi yang terbuang (heat integration) yang dapat menyebabkan pemanasan global (global warming), dan sangat dianjurkan untuk sebisa mungkin menggunakan bahan bakar nabati (biofuel), atau bisa juga menggunakan energi matahari.

Bahkan, jika memungkinkan, gas CO2 yang terbuang dapat ditangkap kembali (CO2 capture) agar sebisa mungkin meminimalisir pencemaran lingkungan. Metode ini, dapat digunakan pada industri-industri kimia yang bergerak di bidang Petrokimia seperti PT Asahimas Chemical, PT Chandra Asri Petrochemical, PT Krakatau Steel, PT Krakatau Posco, PT Sankyu, dan juga pabrik yang menghasilkan produk makanan seperti PT Indofood, PT Wingsfood, PT ABC Central Food Industry, juga pabrik-pabrik lain yang menerapkan ilmu/hukum kimia dalam menghasilkan produknya.

Dengan menerapkan Green Chemical Process, diharapkan pabrik-pabrik yang bergerak di bidang industri kimia dapat lebih memperhatikan keramahan lingkungan dalam menghasilkan produknya. Sudah saatnya tercipta industri kimia yang ramah akan lingkungan, sehingga tidak mengganggu keasrian alam, dan profesi-profesi masyarakat seperti bertani, berkebun, nelayan dapat terjaga. Diharapkan juga kepada mahasiswa khususnya jurusan Teknik Kimia, baik yang masih menjadi mahasiswa baru, atau yang sedang kuliah, bahkan yang hampir selesai menempuh program S1, agar terus menciptakan inovasi-inovasi baru, agar bukan hanya menjadi mahasiswa/i yang paham akan ilmu Teknik Kimia, tetapi juga mengerti bahwa kita harus menjaga alam Indonesia demi anak cucu kita kelak.

Sekian artikel saya tentang Solusi dan Inovasi Agar Industri Kimia Menjadi Ramah Lingkungan. Mohon maaf jika terdapat kesalahaan dalam penulisan artikel saya ini.

Wassalamu’alaikum warrahmatullah wabarakatuh.